Saturday, May 5, 2012

Manusia Dan Keadilan




Pengertian Keadilan

Menurut Para Ahli :
  • Keadilan Menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan Manusia.
  • Keadilan Menurut Plato diproyeksikan pada diri Manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
  • Keadilan Menurut Socrates, Keadilan tercipta Bila mana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, sebab pemerintah pemimpin pokok yang menentukan dinamika Masyarakat.
Menurut pendapat lebih umum dikatakan Keadilan itu adalah pengakuan dan Perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan Bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Contoh : 
            Seorang Karyawan yang hanya Menuntut hak Kenaikan upah tanpa Meningkatkan hasil kerjanya tentu cenderung disebut memeras. untuk Memperoleh Keadilan,  untuk dapat Menaikkan Upah sudah tentu kita harus berusaha Meningkatkan prestasi kerja kita.
Macam-macam Keadilan :
  • Keadilan Legal atau Keadilan Moral
  • Keadilan Distributif
  • Keadilan Komutatif
Keadilan Sosial
     pada Dasar Negara kita dalam pancasila terdapat Sila ke 5 yang mengungkapkan tentang Keadilan Sosial " Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan Masyarakat Indonesia ".
Untuk Mewujudkan Keadilan Sosial diperlukan sikap :
- Perbuatan Luhur.
- memberi Pertolongan Kepada Orang lain.
- Adil terhadap sesama
- Bekerja keras
- Menghargai hasil karya orang lain.


Kejujuran
    kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan sesuai dengan  hati Nuraninya apa yang diktakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan, artinya orang itu berbuat benar. 
    Pada Hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengkuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan dan Dosa.


Kecurangan
    kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar.
       Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha ? sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. 
Bermacam - Macam sebab orang melakukan kecurangan. ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, terdapat 4 aspek yaitu :
1. Aspek Ekonomi
    Setiap orang berhak hidup layak dan Bahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai makhluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal-hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalangkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2. Aspek Kebudayaan dan Peradaban
   Sangat mempengaruhi dari sikap dan mentalitas individu yang terdapat didalamnya "system kebudayaan" meski terkadang hal ini tidak selalu mutlak. keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Penggeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiap individu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakkan keadilan.
3. Aspek Teknik
     hal ini sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikap adil, kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain.


Pemulihan Nama Baik
    Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
    Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. yang dimaksud tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara Berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dsb.
     untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat budi darma dengan memberikan kebijakan dan pertolongan kepada sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, tawa kepada Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal. jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.


Pembalasan
    Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
     Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. dalam Bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila Manusia berbuat amoral, linhkunganlah yang menyebabkannnya. Perbuatan amoral pada Hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar. Oleh karena itu setiap manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar. maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.


SUMBER : //elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab7manusia_dan_keadilan.pdf

No comments:

Post a Comment