Tema : Manusia dan Hakekat Manusia
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik, mengenai " Nilai Moral Kebudayaan Manusia ", dengan segala Hakekat Kemanusiaannya. Semoga Penulisan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi semua Pembaca. amiin
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang.
Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakekat hakekat yang mulia. Manusia adalah makhluk Moral. Nilai yang terdiri dari ikatan yang ada antara manusia dari setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat yang timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut dengan ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
Makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang bersifat istimewa dan mulia. Memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yang independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai adil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberikan suatu keterlibatan dan tanggung jawab yang tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
1.2 Rumusan Masalah.
Permasalahan dalam bab ini lebih mendalami apa itu arti suatu Hakekat Manusia dengan mengandung Nilai- Nilai Moral Kebudayaannya.
1.3 Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih dapat mendalami keadaan kehidupan Manusia dengan segala aspek Kebudayaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu yang mempelajari tentang Hakekat Manusia beserta nilai - nilai Moralnya disebut Antropologi Filsafat. Hakekat berarti adanya pembicaraan mengenai apa Manusia itu.Hakekat adalah peran - peran atau fungsi - fungsi nilai moral Manusia. secara filosofis Hakikat Manusia Merupakan kesatuan integral dari potensi - potensi esensial yang ada pada diri Manusia itu sendiri, yakni :
2. 1 Manusia sebagai Makhluk Pribadi / Individu.
Individu berasal dari kata in dan devide. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
2. 2 Manusia sebagai Makhluk sosial,
Manusia sebagai Makhluk sosial , karena pada diri Manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan ( interaksi ) dengan orang lain, Manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah - tengah manusia. Tanpa bantuan manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. dengan Bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiannya.
2. 3 Manusia sebagai Makhluk Sosial / Moral.
Nilai Moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani kelakuan baik atau buruk dari manusia. Moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak semua nilai adalah nilai Moral. Moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakan manusia. Nilai Moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan kita sehari - hari.
2. 4 Manusia sebagai Makhluk Relegius.
Manusia diciptakan Tuhan yang maha esa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan Makhluk lain ciptaannya. Melalui kesempurnaannya itulah manusia bisa berfikir, bertindak, berusaha dan bisa menentukan mana yang baik dan benar. disisi lain manusia meyakini bahwa ia memiliki keterbatasan dan kekurangan. meraka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan sang pencipta alam semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia, pada Hakikatnya manusia adalah Makhluk religius yang mempercayai adanya sang maha pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi ini.
Hilangnya batas pemisah antara nilai - nilai dan lingkungan budaya bangsa, yang diikuti dengan kecendrungan terbentuknya nilai - nilai budaya yang bersifat universal, tampak studi tentang Ilmu Pendidikan islam menjadi sangat penting dan mendapatkan perhatian yang sangat luas, baik dikalangan umat islam maupun dikalangan non islam. Urgensi Ilmu pendidikan Islam masa sekarang paling tidak dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi internal dan eksternal. dengan sisi internal dimaksudkan adalah nilai - nilai dan sistem budaya yang berada dalam lingkungan umat Islam itu sendiri, sedangkan sisi eksternal yang dimaksudkan nilai-nilai dan sitem budaya diluar kalangan Islam.
3.1 Kesimpulan
2. 2 Manusia sebagai Makhluk sosial,
Manusia sebagai Makhluk sosial , karena pada diri Manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan ( interaksi ) dengan orang lain, Manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah - tengah manusia. Tanpa bantuan manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. dengan Bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiannya.
2. 3 Manusia sebagai Makhluk Sosial / Moral.
Nilai Moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani kelakuan baik atau buruk dari manusia. Moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak semua nilai adalah nilai Moral. Moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakan manusia. Nilai Moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan kita sehari - hari.
2. 4 Manusia sebagai Makhluk Relegius.
Manusia diciptakan Tuhan yang maha esa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan Makhluk lain ciptaannya. Melalui kesempurnaannya itulah manusia bisa berfikir, bertindak, berusaha dan bisa menentukan mana yang baik dan benar. disisi lain manusia meyakini bahwa ia memiliki keterbatasan dan kekurangan. meraka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan sang pencipta alam semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia, pada Hakikatnya manusia adalah Makhluk religius yang mempercayai adanya sang maha pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi ini.
Hilangnya batas pemisah antara nilai - nilai dan lingkungan budaya bangsa, yang diikuti dengan kecendrungan terbentuknya nilai - nilai budaya yang bersifat universal, tampak studi tentang Ilmu Pendidikan islam menjadi sangat penting dan mendapatkan perhatian yang sangat luas, baik dikalangan umat islam maupun dikalangan non islam. Urgensi Ilmu pendidikan Islam masa sekarang paling tidak dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi internal dan eksternal. dengan sisi internal dimaksudkan adalah nilai - nilai dan sistem budaya yang berada dalam lingkungan umat Islam itu sendiri, sedangkan sisi eksternal yang dimaksudkan nilai-nilai dan sitem budaya diluar kalangan Islam.
Moral adalah perbuatan / tingkah laku / ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan Manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di Masyarakat tesebut dan dapat diterima serta Menyenangkan di Lingkungan Masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
jadi ... Moral ialah tata aturan norma - norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia diciptakan dibumi ini memiliki berbagai macam nilai nilai Moral yang terkandung dalam dirinya. oleh karna itu , bersyukurlah kepada Allah SWT karna ialah maha Pencipta yang menciptakan banyak kesempurnaan yang kita miliki hingga saat ini.
3.2 Saran
untuk mengakhiri penulisan makalah ini , sebelumnya saya dapat memberikan saran untuk dapat memanfaatkan penulisan ini dengan sebaik-baiknya. Terima Kasih
No comments:
Post a Comment