Friday, May 11, 2012

Manusia dan Harapan

Pengertian Harapan 
       Setiap Manusia mempunyai Harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu Harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan Doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
       Harapan Berasal dari kata harapan yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian Harapan menyangkut Masa Depan. 
Contoh
  • Spectryani seorang Mahasiswi Teknik Informatika Gunadarma. ia Rajin Belajar dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang Baik. amin
  • hadir seorang wiraswasta yang rajin. sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju, ia yakin usahanya ia menjadi kenyataan, karena itu ia berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.
Harapan dan Cita-cita mempunyai Persamaan yaitu :
  • Keduanya menyangkut Masa Depan karena belum Terwujud.
  • pada umumnya dengan Cita-Cita maupun Harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
sebab Manusia Mempunyai Harapan 
ada 2 ha yang mendorong orang hidup bergaul dengan Manusia lain, yakni :
  1. Dorongan Kodrat 
  2. Dorongan kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow, kodratnya Harapan Manusia atau Kebutuhan Manusia itu ialah :
a. Kelangsungan Hidup ( Survival )
b. Keamanan ( Safety )
c. Hak dan Kewajiban mencintai dan Dicintai ( be loving and love )
d. Diakui Lingkungan ( status )
e. Perwujudan Cita-Cita ( Self Actualization )

Kepercayaan
    Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal  yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. ada Jenis pengetahuan yag dimiliki seseorang, bukan karenamerupakan Hasil Penyelidik sendiri, melainkan diterima dari orang lain. kebenaran Pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain tu dapat dipercaya. yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut Kepercayaan.

Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
      Dasar Kepercayaan adalah Kebenaran. Sumber Kebenaran adalah Manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri Sendiri
     Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada Hakekatnya percaya pada Tuhan yang Maha Esa. Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercaya kepadanya.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
    Percaya pada Orang lain itu dapat Berupa percaya kepada Saudara, Orang Tua, Guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada Orang Lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
    Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat adalah Negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Sseorang mempunyai arti hanya dalam Masyarakat, dan Negara. Hanya Negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada Negara. Satu-satunya yang mempunyai Hak adalah Negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran, sehingga wajar jika Manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4.  Kepercayaan kepada Tuhan
     Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan Manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan Berarti keyakinan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh Karena itu, jika Manusia ingin memohon pertolongan kepadanya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.

Kebenaran
    Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap Orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap, dan perasaan. 
terdapat 3 Teori kebenaran yaitu :
  1. Teori Koherensi atau Konsistensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. 
  2. Teori Korespondensi yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden(berhubungan)dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
  3. Teori Pragmatis yaitu kebenaran sutu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Manusia dan Tanggung Jawab



Pengertian Tanggung Jawab
        Setiap manusia dalam menjalani kehidupan ini memiliki Tanggung Jawab, dimana Tanggung Jawab tersebut disesuaikan dengan apa yang kita Lakukan. Arti dari Tanggung Jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, jadi Berkewajiban Menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
       Apabila dikaji Tanggung Jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, Pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri, atau pihak lain. dengan keseimbangan , keserasian, keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.


Macam-Macam Tanggung Jawab
     Manusia berjuanguntuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhan orang lain.  Dalam usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan Tuhan. Berikut ini merupakan Macam'' Tanggung Jawab yaitu :
  1. Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri : yakni menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Contoh : Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lubang. kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadiaan itu. Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari. Konsekwensi tinggal dirumah beberapa hari merupakan Tanggung Jawab sendiri akan kelengahannya.
  2. Tanggung Jawab terhadap Keluarga : Keluarga Merupakan masyarakat kecil. setiap anggota Keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Contoh : Seorang ayah Bertanggung Jawab terhadap keluarganya dengan Mencari Nafkah agar anak dan Istrinya dapat Hidup Bahagia, sehat, tentram, dan Hidupnya dapat Terpenuhi .
  3. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat : Pada hakekatnya Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan Manusia lain. dengan demikian manusia merupakan anggota Masyarakat yang tentunya mempunyai rasa Tanggung Jawab agar dapat melangsungkan hidupnya dalam Masyarakat tersebut. Contoh : Seorang RT harus bertanggung Jawab menyelesaikan masalah apabila anggotanya / warganya mengalami Perselisihan dengan warga lain.
  4. Tanggung Jawab kepada Bangsa / Negara : Bahwa setiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara. Contoh : Dalam Novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah.
  5. Tanggung Jawab terhadap Tuhan : Tuhan Menciptakan manusia di Bumi ini bukanlah tanpa Tanggung Jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar bertanggung Jawab langsung terhadap Tuhan. sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab Suci melalui berbagai macam Jenis Agama. Menerima hukuman diakhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup di Dunia ini. Contoh : seorang Birawati dengan Ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan Hukum-Hukum yang ada pada Agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdi diri kepada Tuhan demi rasa Tanggung Jawabnya. Dalam rangka memenuhi Tanggung Jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat Manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan. 
Pengabdian dan Pengorbanan
     A.   Pengabdian 
       Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran , pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Macam-macam pengabdian : Pengabdian kepada Orang tua, Bangsa atau Negara dan pengabdian kepada Tuhan yang maha kuasa. 
Contoh : seperti pengabdian kepada Tuhan, kita sebagai umatnya menjalankan perintah agama seperti shalat 5 waktu yang sudah menjadi kewajiban kita.
      B.   Pengorbanan 
         Pengorbanan yaitu suatu sifat yang bisa disebut kebaktian dimana didalamnya kita menjalankan dengan rasa ikhlas dan tidak memiliki pamrih, pengorbanan itu sendiri semata-mata diberikan atas keinginan yang berasal dari hati nurani. Macam-macam pengorbanan berupa pengorbanan jiwa , raga, perasaan, pemikiran bahkan harta benda yang kita miliki. 
Contoh : seorang ibu yang ingin melahirkan anaknya yang telah dikandung selama 9 Bulan, ibu berani menentang maut demi melahirkan anaknya agar anaknya selamat lahir didunia karena telah mempertahankan nyawanya untuk sang anak, hal itu juga bisa disebut sebagai Pengorbanan.


Tuesday, May 8, 2012

Manusia dan Pandangan Hidup





Pengertian Pandangan Hidup 
         Pandangan hidup ialah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di Dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu :
  • Pandangan hidup yang berasal dari Agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
  • Pandangan hidup yang berupa Ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
  • Pandangan hidup renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.  
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu :

  1. Cita-Cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. dengan demikian cita-cita merupakan pandangan Masa Depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Contoh : Amir dan Budi adalah dua anak pandai dalam satu kelas,  keduanya bercita-cita menjadi sarjana. Amir anak orang yang cukup kaya. sehingga dalam mencapai cita-citanya tidak mengalami hambatan. Malahan dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi orang tuanya merupakan faktor yang menguntungkan atau memudahkan mencapai cita-cita si amir. sebaliknya dengan Budi yang orang tuanya ekonominya lemah, menyebabkan ia tidak mampu mencapai cita-citanya. Ekonomi orang tua budi yang lemah merupakan hambatan bagi Budi dalam mencapai cita-citanya.                                                                                                                                                              
  2. Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya  sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Contoh : Budi tidak setuju didepan rumahnya diperlebar, karena harus memotong bagian depan rumahnya. tatapi masyarakat kampung mengusulkan dan telah disetujui jalan itu harus diperlebar demi keamanan. Akhirnya karena desakan seluruh warga, dengan sangat terpaksa Budi menyetujuinya. Faktor-Faktor yang mempengaruhi seseorang :  Pembawaan (heriditas), Lingkungan (Environment), dan Pengalaman. 
  3. Usaha atau Perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah Usaha/Perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Contoh : seorang ayah untuk dapat menghidupi keluarganya , ia Berusaha dan Bejuang keras mencari Nafkah agar Kebutuhannya dapat terpenuhi.
  4. Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan. 
Langkah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik.
    Dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
  1. Mengenal : merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu pandangan hidup.
  2. Mengerti : tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
  3. Menghayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
  4. Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
  5. Mengabdi : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
  6. Mengamankan : langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.

   Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi . Jika Organisasi itu organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara, ideologinya  disebut Ideologi Negara.
Ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup kalau mengikuti apa yang tertuang dalam kamus besar bahasa Indonesia. Ideologi adalah tidak sama dengan aqiqah. Ideology adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk konsep bersistem yang menjadi dasar atau asas teori yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup manusia. sedangkan aqiqah adalah bukan lahir dari pemikiran manusia, melainkan lahir karena islam yang diturunkan oleh Allah SWT. 
Hak Ideology ada 2 yaitu :
  1. Ideologi Hukum
        Rincian dari keseluruhan orang dan masyarakat yang dapat memberikan dasar atau legitimasi bagi keberadaan lembaga-lembaga yang akan datang. System hukum atau bagian dari system hukum.

     2.  Ideologi Politik


         Himpunan nilai-nilai ide, norma-norma, kepercayaan dan keyakinan, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang atas dasar dan probelema politik yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah laku politiknya.


Saturday, May 5, 2012

Manusia Dan Keadilan




Pengertian Keadilan

Menurut Para Ahli :
  • Keadilan Menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan Manusia.
  • Keadilan Menurut Plato diproyeksikan pada diri Manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
  • Keadilan Menurut Socrates, Keadilan tercipta Bila mana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, sebab pemerintah pemimpin pokok yang menentukan dinamika Masyarakat.
Menurut pendapat lebih umum dikatakan Keadilan itu adalah pengakuan dan Perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan Bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Contoh : 
            Seorang Karyawan yang hanya Menuntut hak Kenaikan upah tanpa Meningkatkan hasil kerjanya tentu cenderung disebut memeras. untuk Memperoleh Keadilan,  untuk dapat Menaikkan Upah sudah tentu kita harus berusaha Meningkatkan prestasi kerja kita.
Macam-macam Keadilan :
  • Keadilan Legal atau Keadilan Moral
  • Keadilan Distributif
  • Keadilan Komutatif
Keadilan Sosial
     pada Dasar Negara kita dalam pancasila terdapat Sila ke 5 yang mengungkapkan tentang Keadilan Sosial " Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan Masyarakat Indonesia ".
Untuk Mewujudkan Keadilan Sosial diperlukan sikap :
- Perbuatan Luhur.
- memberi Pertolongan Kepada Orang lain.
- Adil terhadap sesama
- Bekerja keras
- Menghargai hasil karya orang lain.


Kejujuran
    kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan sesuai dengan  hati Nuraninya apa yang diktakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan, artinya orang itu berbuat benar. 
    Pada Hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengkuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan dan Dosa.


Kecurangan
    kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar.
       Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha ? sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. 
Bermacam - Macam sebab orang melakukan kecurangan. ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, terdapat 4 aspek yaitu :
1. Aspek Ekonomi
    Setiap orang berhak hidup layak dan Bahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai makhluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal-hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalangkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2. Aspek Kebudayaan dan Peradaban
   Sangat mempengaruhi dari sikap dan mentalitas individu yang terdapat didalamnya "system kebudayaan" meski terkadang hal ini tidak selalu mutlak. keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Penggeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiap individu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakkan keadilan.
3. Aspek Teknik
     hal ini sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikap adil, kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain.


Pemulihan Nama Baik
    Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
    Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. yang dimaksud tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara Berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dsb.
     untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat budi darma dengan memberikan kebijakan dan pertolongan kepada sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, tawa kepada Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal. jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.


Pembalasan
    Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
     Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. dalam Bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila Manusia berbuat amoral, linhkunganlah yang menyebabkannnya. Perbuatan amoral pada Hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar. Oleh karena itu setiap manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar. maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.


SUMBER : //elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab7manusia_dan_keadilan.pdf